Apakah Seorang Ibu Bergaji Lebih Tinggi Daripada Wanita Tanpa Anak?
Oleh Simon and Schuster AUTHORity Parenting
Penulis buku “The Richer Sex” Liza Mundy berbagi rahasia profesi yang lebih menguntungkan bagi seorang ibu. Berikut alasannya.
Pertama kalinya dalam sejarah, seorang ibu dalam beberapa profesi menerima pendapatan lebih tinggi. Pada konferensi 2011 Population Association of America, salah satu demografer dan sosiologis terkemuka, Anne McDaniel melaporkan bahwa dalam beberapa bidang, seorang ibu mempunyai pendapatan lebih dibandingkan wanita tanpa anak.
Alasan pastinya sulit diketahui, tetapi mungkin saja ini karena seorang ibu sangat produktif. Mereka tahu bahwa mereka harus menyelesaikan semua pekerjaan sebelum pulang pukul 18.00.
Dalam sebuah makalah di konferensi itu, penulis menggarisbawahi aspirasi wanita yang berubah sejak 1980. Profesi yang paling umum bagi wanita pada saat itu adalah guru. Sekarang bergeser menjadi pebisnis. Dan ini adalah yang paling menarik: kini biasanya tidak ada penalti terhadap gaji jika wanita memiliki anak. Dalam bidang sains, medis, dan hukum, wanita yang memiliki anak mendapat bayaran lebih daripada wanita tanpa anak, ketika mereka dibandingkan berdasarkan jam kerja.
Dalam bidang medis contohnya, wanita dengan anak mendapat gaji 9% lebih banyak. "Menikah dan memiliki anak diidentikkan dengan pendapatan lebih tinggi dibandingan dengan yang single dan tanpa anak dalam perhitungan matematika, ilmu fisika, teknis dan ilmu komputer, sains, medis, hukum, dan bisnis," demikian tulis mereka.
Dalam level pendidikan, umur, dan jam bekerja yang sama, "wanita dengan anak mendapat bayaran lebih dalam pekerjaan elit dibandingkan dengan wanita tanpa anak.”
Ini bukanlah hasil yang dibayangkan sebelumnya. Tapi masuk akal, khususnya jika Anda membayangkan, seorang ibu tunggal yang menghidupi seluruh keluarga.
Saya mewawancarai beberapa orang ibu yang yang mengatakan, memiliki anak membuat mereka lebih produktif dan serius. "Saat hamil, saya tidak bisa sering party atau hura-hura, jadi saya menjadi lebih fokus kuliah," ujar Diandra Pietro, seorang ahli diet yang menikah, dan memiliki anak pertamanya ketika masih kuliah. Menjadi ibu tidak membuatnya gagal, justru lebih produktif. "Saya lulus dengan cukup mudah," ujarnya.
Ketika
wanita memosisikan dirinya sebagai pencari nafkah, mempunyai anak akan
memberi motivasi bekerja lebih keras dan tidak boleh gagal. Ketika
McDaniel ditanya apakah seorang ibu bisa mendapatkan bayaran tingkat
tinggi, dia mengakui jika hal itu adalah masuk akal.Penulis buku “The Richer Sex” Liza Mundy berbagi rahasia profesi yang lebih menguntungkan bagi seorang ibu. Berikut alasannya.
Pertama kalinya dalam sejarah, seorang ibu dalam beberapa profesi menerima pendapatan lebih tinggi. Pada konferensi 2011 Population Association of America, salah satu demografer dan sosiologis terkemuka, Anne McDaniel melaporkan bahwa dalam beberapa bidang, seorang ibu mempunyai pendapatan lebih dibandingkan wanita tanpa anak.
Alasan pastinya sulit diketahui, tetapi mungkin saja ini karena seorang ibu sangat produktif. Mereka tahu bahwa mereka harus menyelesaikan semua pekerjaan sebelum pulang pukul 18.00.
Dalam sebuah makalah di konferensi itu, penulis menggarisbawahi aspirasi wanita yang berubah sejak 1980. Profesi yang paling umum bagi wanita pada saat itu adalah guru. Sekarang bergeser menjadi pebisnis. Dan ini adalah yang paling menarik: kini biasanya tidak ada penalti terhadap gaji jika wanita memiliki anak. Dalam bidang sains, medis, dan hukum, wanita yang memiliki anak mendapat bayaran lebih daripada wanita tanpa anak, ketika mereka dibandingkan berdasarkan jam kerja.
Dalam bidang medis contohnya, wanita dengan anak mendapat gaji 9% lebih banyak. "Menikah dan memiliki anak diidentikkan dengan pendapatan lebih tinggi dibandingan dengan yang single dan tanpa anak dalam perhitungan matematika, ilmu fisika, teknis dan ilmu komputer, sains, medis, hukum, dan bisnis," demikian tulis mereka.
Dalam level pendidikan, umur, dan jam bekerja yang sama, "wanita dengan anak mendapat bayaran lebih dalam pekerjaan elit dibandingkan dengan wanita tanpa anak.”
Ini bukanlah hasil yang dibayangkan sebelumnya. Tapi masuk akal, khususnya jika Anda membayangkan, seorang ibu tunggal yang menghidupi seluruh keluarga.
Saya mewawancarai beberapa orang ibu yang yang mengatakan, memiliki anak membuat mereka lebih produktif dan serius. "Saat hamil, saya tidak bisa sering party atau hura-hura, jadi saya menjadi lebih fokus kuliah," ujar Diandra Pietro, seorang ahli diet yang menikah, dan memiliki anak pertamanya ketika masih kuliah. Menjadi ibu tidak membuatnya gagal, justru lebih produktif. "Saya lulus dengan cukup mudah," ujarnya.
http://id.she.yahoo.com/apakah-seorang-ibu-bergaji-lebih-tinggi-daripada-wanita-tanpa-anak-.html